Dalam hitungan matematika, satu ditambah satu pasti selalu sama dengan dua, namun tidak untuk hitungan ini. Disini minimal satu ditambah satu sama dengan dua puluh tujuh. Hitungan apa sih itu? Satu ditambah satu bisa menjadi dua puluh tujuh? Hal itu adalah hitungan sholat jama’ah.
Sholat jama’ah dapat memberikan nilai 27 derajat lebih baik daripada sholat sendiri. Dalam sebuah Hadist, Rasulullah Sholallahu Alaihi wassalam bersabda :
صَلاَةُ الْجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلاَةَ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً .
Artinya “Shalat berjamaah lebih utama 27 derajat dibanding shalat sendirian.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Di hadapan Allah, laki laki sejati adalah mereka yang senantiasa shalat berjamaah di masjid, 5 kali dalam sehari. Banyak umat Islam di zaman ini yang menganggap remeh urusan shalat, berjamaah. Kenyataan ini dapat kita lihat di sekitar kita. 'Masih bagus mau shalat', pikir kebanyakan orang, sehingga tidak berjamaah pun dianggap sudah menjadi muslim yang baik, layak mendapat surga dan ridha Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Padahal, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, sampai pernah hendak membakar rumah para sahabat yang enggan berjamaah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِحَطَبٍ فَيُحْتَطَبَ ، ثُمَّ آمُرَ بِالصَّلاَةِ فَيُؤَذَّنَ لَهَا ، ثُمَّ آمُرَ رَجُلاً فَيَؤُمَّ النَّاسَ ، ثُمَّ أُخَالِفَ إِلَى رِجَالٍ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ
“Demi jiwaku yang ada pada tangan-Nya, aku telah bermaksud memerintahkan untuk mengambilkan kayu bakar, lalu dikumpulkan, kemudian aku memerintahkan azan shalat untuk dikumandangkan. Lalu aku memerintahkan seseorang untuk mengimami orang-orang berjama’ah, kemudian aku mendatangi orang-orang yang tidak shalat berjama’ah lalu aku membakar rumah mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kisah ini seharusnya dapat membuka mata kita betapa penting dan mulianya berjamaah dalam melaksanakan rukun Islam kedua ini. Kita mungkin beralasan sibuk atau masjid terlalu jauh dari rumah, tapi ketahuilah bahwa ada seorang kakek bernama Abdullah Al Asiri berusia 77 tahun, dengan kondisi tubuh kurang sempurna, hanya bisa berjalan dengan cara merangkak. Namun, ia senantiasa shalat di masjid, 5 waktu dalam sehari. Bahkan setiap hari Jum’at ia merangkak berjalan dengan kedua sandal di tangannya sejauh 3 kilometer untuk melaksanakan shalat Jum’at berjamaah di masjid. Sungguh kakek tersebut telah menuruti wasiat Rasulullah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Jikalau manusia mengetahui apa yang ada di dalam adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkan hal itu kecuali dengan berundi atasnya maka niscaya mereka akan berundi, jikalau mereka mengetahui apa keuntungan bersegera pergi ke masjid maka niscaya mereka akan berlomba-lomba kepadanya, jikalau mereka mengetahui apa yang ada di dalam shalat isya’ dan shalat shubuh maka niscaya mereka akan mendatangi keduanya walau dalam keadaan merangkak,” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mengapa harus shalat 5 waktu di masjid?
1. Shalat lima waktu di masjid menandakan ketaatan pada Sang Pencipta
Mungkin banyak yang menganggap perbuatan membangkang itu keren, namun faktanya… justru sikap taat sepenuh kesadaran tanpa perasaan terpaksa itu adalah yang lebih hebat! Bayangkanlah seseorang yang berani ‘membangkang’ terhadap bos yang memberinya uang, pakaian, makanan, bahkan menjamin kesehatannya, bukankah pembangkang seperti itu merupakan orang tak tahu malu? Apalagi seseorang yang tak taat pada perintah Tuhan nya, yang telah menciptakannya, yang telah memberinya udara untuk bernafas, lima panca indera, bahkan kebebasan dalam menjalani hidup. Sungguh tak tahu malu jika kita malah berani melanggar perintah-Nya entah karena malas, lalai, atau alasan apapun.
2. Shalat berjamaah di masjid memperlihatkan kecerdasan
Jika ditawarkan uang 1 Milyar dengan 27 Milyar, manakah yang kamu pilih? Tentu yang 27 kali lipat lebih besar dan menguntungkan bukan? Itu tandanya Anda cerdas dalam memilih. Demikian pula orang yang memilih shalat berjama’ah di masjid daripada sendirian di rumah, karena pahala shalat berjama’ah 27 kali lipat lebih besar.
3. Shalat berjamaah di masjid menunjukkan kepandaian memanage waktu
Memang tidak mudah memastikan diri untuk selalu shalat tepat waktu, ada kalanya kita sedang terjebak kemacetan di jalan, atau sedang berada di tengah-tengah meeting penting. Oleh sebab itu, orang yang mampu konsisten senantiasa shalat berjama’ah di masjid hanyalah orang yang pandai memanage waktu dan paham prioritas dalam hidup.
Sahabat, itu barulah 3 alasan dari sekian banyak keutamaan shalat di masjid, berjama’ah dan tepat waktu dibandingkan jika kita sholat sendiri.
Semoga mampu mengingatkan kita kembali untuk bisa lebih semangat lagi dalam menjaga sholat kita serta dapat istiqomah dalam mengikuti sholat jama’ah :)
Sumber :
http://mediacerita.com/satu-ditambah-satu-tidak-selalu-sama-dengan-dua/
http://tabungwakaf.com/pria-sejati-shalat-berjamaah-di-masjid-5-waktu/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar